Rabu, 27 Juli 2011

PUTRA PRESIDEN RESMIKAN PERGURUAN TINGGI


PERESMIAN PERGURUAN TINGGI STKIP DR. NUGROHO MAGETAN
OLEH: MUHASIBI Ichsan

27 juli 2011bagi  hari yang penuh arti bagi keluarga  keluarga besar STKIP DR. NUGROHO MAGETAN . sebagai hari yang telah din anti untuk sekian lama yaitu peresmian Perguruang tinggi STKIP DR. NUGROHO . yang di resmika hari ini rabu 27 juli 2011 oleh DPR RI Dapil VII bpk Edhi Baskoro Yudoyono. Acara di mulai pukul 08.30, Dihadiri Oleh bpk bupati magetan, bpk walikota serta tamu pejabat yang lain kedatang Mas IBAS disambut ibu ketua STKIP DR. NUGROHO dipintu gerbang di iringi alunan musik drumband dan tari daerah dari dosen dan karyawan DR. NUGROHO. Dalam sambutan pidato ibu ketua menyampaikan kesyukuran kepada yang maha kuasa, ucapan terima kasih kepada mas IBAS, dan semua pihak yang telah membantu berdirinya Kampus STKIP DR. NUGROHO . hal lain yang di sampaikan adalah prodi yang di miliki sangat faforit dan semuanya sudah di sahkan oleh Negara  yaitu: PG PAUD, PGSD, BHS Inggri dan penjaskes.
Dalam kesempan ini Bpk Bupati Magetan menyampaikan kegembiraan yang berarti kegembiraan masyarakat Magetan juga, karena sudah lama masyarakat Magetan menantikan kehadiran perguruan tinggi di kota magetan dan baru sekarang terwujud. Sedangkan mas IBAS dalam sambutanya menyampaika dengan di bukanya kampus ini seboga bias mencerdaskan bangsa dan bermanfaat bagi masyarakat dan juga berpesan terus berjuang dan terus berjuang ja. ngan patah semangat .
Itulan sekilas berita dari pembukaan kampus STKIP DR. NUROHO MAGETAN. Mudah-mudaha kampus baru di kota magetan ini membawa berkah bagi semuanya amin

Kamis, 21 Juli 2011

Manfaat Kulit Bawang

Kulit Bawang Merah Jangan Dibuang Karena Bisa Jadi Obat

Merry Wahyuningsih - detikHealth
<p>Your browser does not support iframes.</p>


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Saat menggunakan bawang merah untuk masak, kebanyakan orang akan mengupas kulit dan membuangnya. Padahal kulit bawang merah sangat kaya manfaat kesehatan dan bisa dijadikan obat untuk penyakit kardiovaskular, keluhan gastrointestinal, kanker usus besar, diabetes tipe-2 dan obesitas.

Produksi limbah bawang merah terus meningkat sejalan dengan banyaknya permintaan. Lebih dari 500.000 ton limbah bawang merah dihasilkan Uni Eropa setiap tahun, yang telah menjadi masalah lingkungan.

Limbah bawang ini termasuk kulit cokelat kering, lapisan luar, akar dan batang, serta bawang yang tidak cukup besar untuk digunakan secara komersil atau bawang yang rusak.

"Salah satu solusi yang digunakan untuk limbah bawang merah adalah sebagai bahan alami dengan nilai fungsional tinggi, karena sayuran ini kaya akan senyawa yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia," ujar Vanesa Benitez, seorang peneliti di Departemen Kimia Pertanian Autonomous University of Madrid, Spanyol, seperti dilansir Health24, Jumat (22/7/2011).

Kelompok riset Benitez bekerja dengan para ilmuwan dari Cranfield University, Inggris, untuk melakukan eksperimen laboratorium untuk mengidentifikasikan zat dan kemungkinan penggunaan setiap bagian bawang.

Menurut penelitian, kulit coklat bawang dapat digunakan sebagai bahan fungsional tinggi serat (terutama jenis non larut) dan senyawa fenolik, seperti quercetin dan flavonoid lain (metabolit tanaman dengan sifat obat). Dua lapisan berdaging luar bawang juga mengandung serat dan flavonoid.

"Makan serat mengurangi risiko menderita penyakit kardiovaskular, keluhan gastrointestinal, kanker usus besar, diabetes tipe-2 dan obesitas," jelas peneliti.

Senyawa fenolik diketahui dapat membantu mencegah penyakit koroner dan memiliki sifat anti-karsinogenik. Tingginya tingkat senyawa ini di kulit kering dan lapisan luar umbi bawang juga memberikan kapasitas antioksidan yang tinggi.

Peneliti menyarankan menggunakan bagian-bagian internal dan bawang utuh yang dibuang sebagai sumber fruktan dan senyawa belerang. Fruktan adalah prebiotik, dengan kata lain memiliki efek kesehatan yang menguntungkan, karena secara selektif merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri dalam usus besar.

Senyawa belerang mengurangi akumulasi trombosit, meningkatkan aliran darah dan kesehatan jantung secara umum. Senyawa ini juga memiliki efek positif pada antioksidan dan sistem anti-inflamasi pada mamalia.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa akan berguna untuk memisahkan bagian-bagian yang berbeda dari bawang yang dihasilkan selama proses industri. Ini akan memungkinkan limbah bawang untuk digunakan sebagai sumber senyawa fungsional yang akan ditambahkan ke bahan makanan lain," jelas Benitez.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Plant Foods for Human Nutrition.

(mer/ir)

Redaksi: redaksi[at]detikhealth.com
Informasi pemasangan iklan
Ines - 7941177 ext.523
Elin - 7941177 ext.520
email : iklan@detikhealth.com

Selasa, 19 Juli 2011

magetan kota wisata

Kabupaten Magetan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Magetan
Lambang Kabupaten Magetan.jpg
Lambang Kabupaten Magetan
Motto: Memayu Hayuning Bawana Suka Ambangun
Locator kabupaten magetan.png
Peta lokasi Kabupaten Magetan
Koordinat: -
Provinsi Jawa Timur
Dasar hukum -
Tanggal -
Ibu kota Magetan
Pemerintahan
 - Bupati Sumantri
 - DAU Rp. 546.569.392.000,- (2011)[1]
Luas 688,85 km2
Populasi
 - Total 621.000 jiwa (2003)
 - Kepadatan 901,5 jiwa/km2
Demografi
Kode area telepon 0351
Pembagian administratif
 - Kecamatan 19
 - Desa/kelurahan 235
Situs web magetan.go.id
Kabupaten Magetan, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Magetan. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Ngawi di utara, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun di timur, Kabupaten Ponorogo, serta Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri (keduanya termasuk provinsi Jawa Tengah). Bandara Iswahyudi, salah satu pangkalan utama Angkatan Udara RI di kawasan Indonesia Timur, terletak di kecamatan Maospati.
Kabupaten Magetan terdiri atas 19 kecamatan, yang terdiri dari 208 desa dan 27 kelurahan.
Kabupaten Magetan dilintasi jalan raya utama Surabaya-Madiun-Yogyakarta dan jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa, namun jalur tersebut tidak melintasi ibukota Kabupaten Magetan. Satu-satunya stasiun yang berada di wilayah kabupaten Magetan adalah Stasiun Barat terletak di wilayah Kecamatan Barat.
Gunung Lawu (3.265 m) terdapat di bagian barat Kabupaten Magetan, yakni perbatasan dengan Jawa Tengah. Di daerah pegunungan ini terdapat Telaga Sarangan(1000 m dpl), salah satu tempat wisata andalan kabupaten ini, yang berada di jalur wisata Magetan-Sarangan-Tawangmangu-Karanganyar.
Magetan dikenal karena kerajinan kulit (untuk alas kaki dan tas), anyaman bambu, rengginan, dan produksi jeruk pamelo (jeruk bali)serta krupuk lempengnya yang terbuat dari nasi.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Letak dan Batas Daerah

Kabupaten Magetan terletak di antara 7 38' 30" Lintang selatan dan 111 20' 30" Bujur Timur Batas fisik Kabupaten Magetan adalah:
  1. Utara : Kabupaten Ngawi
  2. Timur : Kota Madiun
  3. Selatan : Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah)
  4. Barat : Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah)

[sunting] Luas dan Pembagian Wilayah

Luas Kabupaten Magetan adalah 688,85 km²,yang terdiri dari 17 wilayah kecamatan, 208 desa, 27 kelurahan, 822 Dusun/Lingkungan, dan 4575 Rukun Tetangga.

[sunting] Iklim dan Curah Hujan

Suhu udara berkisar antara 16 - 20 C di dataran tinggi dan antara 22 - 26 C di dataran rendah. Curah hujan rata-rata mencapai 2500 - 3000 mm di dataran tinggi dan di dataran rendah antara 1300 - 1600 mm.

[sunting] Pembagian Tipe-tipe Wilayah

Dilihat dari tingkat kesuburan tanahnya, Kabupaten Magetan dapat dibagi dalam 6 tipologi wilayah:
  1. Tipe wilayah pegunungan, tanah pertanian subur : Kecamatan Plaosan
  2. Tipe wilayah pegunungan, tanah pertanian sedang : Kecamatan Panekan dan Kecamatan Poncol
  3. Tipe wilayah pegunungan, tanah pertanian kurang subur(kritis): sebagian Kecamatan Poncol, Kecamatan Parang, Kecamatan Lembeyan, dan sebagian Kecamatan Kawedanan
  4. Tipe wilayah dataran rendah, tanah pertanian subur : Kecamatan Barat, Kecamatan Kartoharjo, Kecamatan Karangrejo, Kecamatan Karas, Kecamatan takeran dan Kecamatan Kuntoronadi
  5. Tipe wilayah dataran rendah, tanah pertanian sedang: Kecamatan Maospati, sebagian Kecamatan Bendo, sebagian Kecamatan Kawedanan, sebagian Kecamatan Sukomoro, Kecamatan Ngariboyo, dan Kecamatan Magetan.
  6. Tipe wilayah dataran rendah, tanah pertanian kurang subur : sebagian Kecamatan Sukomoro dan sebagian Kecamatan Bendo

[sunting] Bupati Kabupaten Magetan

  1. Raden Tumenggung Yosonegoro(1675 - 1703)
  2. Raden Ronggo Galih Tirtokusumo (1703 - 1709)
  3. Raden Mangunrono(1709 - 1730)
  4. Raden Tumenggung Citrodiwirjo (1730 - 1743)
  5. Raden Arja Sumaningrat(1743 - 1755)
  6. Kanjeng Kyai Adipati Poerwadiningrat (1755 - 1790)
  7. Raden Tumenggung Sosrodipuro(1790 - 1825)
  8. Raden Tumenggung Sosrowinoto (1825 - 1837)
  9. Raden Mas Arja Kartonagoro(1837 - 1852)
  10. Raden Mas Arja Hadipati Surohadiningrat III (1852 - 1887)
  11. Raden M.T. Adiwinoto(1887 - 1912), R.M.T. Kertonegoro (1889)
  12. Raden M.T. Surohadinegoro (1912 - 1938), R.A. Arjohadiwinoto (1919)
  13. Raden Mas Tumenggung Soerjo(1938 - 1943)
  14. Raden Mas Arja Tjokrodiprojo (1943 - 1945)
  15. Dokter Sajidiman(1945 - 1946)
  16. Sudibjo (1946 - 1949)
  17. Raden Kodrat Samadikoen(1949 - 1950)
  18. Mas Soehardjo (1950)
  19. Mas Siraturahmi(1950 - 1952)
  20. M. Machmud Notonindito (1952 - 1960)
  21. Soebandi Sastrosoetomo (1960 - 1965)
  22. Raden Mochamad Dirjowinoto(1965 - 1968)
  23. Boediman (1968 - 1973)
  24. Djajadi (1973 - 1978)
  25. Bambang Koesbandono (1978 - 1983)
  26. M. Sihabudin (1983 - 1988)
  27. Soedharmono (1988 - 1998)
  28. Soenarto
  29. Saleh Mulyono
  30. Sumantri

[sunting] Obyek wisata Magetan


prosesi labuh sesaji
Beberapa obyek wisata terkenal di Kabupaten Magetan yang sedang dikembangkan adalah:
  1. Telaga Sarangan
  2. kerajinan gamelan patihan karangrejo
  3. Telaga Wahyu
  4. Candi Sadon
  5. Candi Simbatan
  6. Puncak Lawu
  7. Air Terjun Pundak Kiwo
  8. Air Terjun Tirtasari
  9. Sentra Perkebunan Pamelo
  10. Sentra Kerajinan Kulit Magetan
  11. Sentra Kerajinan Anyaman Bambu Ringin Agung
  12. Sentra Ayam Panggang Gandu
  13. Senta Industi Batik Sidomukti
  14. Argo Dumilah
  15. Taman Ria Maospati
  16. Manunggal
  17. Pemandian Dewi Sri
  18. Gerbang Kadipaten Purwodadi
  19. Cemorosewu
  20. Mojosemi Camping Ground

[sunting] Referensi

  1. ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.

ngopi bareng pecahkan rekor muri

Selasa, 19/07/2011 13:00 WIB

Sebanyak 24.467 Orang Berkumpul, Sebuah Rekor Baru Muncul

IMG_4625.jpg Mengumpulkan puluhan ribu penikmat kopi dalam satu tempat, bukanlah hal yang mustahil. Hal itu sudah dibuktikan dengan kegiatan minum Kopi ABC bareng di Lampung Fair tanggal 9 Juli yang lalu.

Senin, 18 Juli 2011

PENDIDIKAN NASIONAL Indeks Pendidikan Indonesia Menurun

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all di Indonesia menurun. Jika pada 2010 lalu Indonesia berada di peringkat 65, tahun ini merosot ke peringkat 69.
Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/201) waktu setempat, indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia.
EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80.
Global Monitoring Report dikeluarkan setiap tahun yang berisi hasil pemonitoran reguler pendidikan dunia. Indeks pendidikan tersebut dibuat dengan mengacu pada enam tujuan pendidikan EFA yang disusun dalam pertemuan pendidikan global di Dakar, Senegal, tahun 2000.
Saat ini Indonesia masih tertinggal dari Brunei Darussalam yang berada di peringkat ke-34. Brunai Darussalam masuk kelompok pencapaian tinggi bersama Jepang, yang mencapai posisi nomor satu dunia.
Adapun Malaysia berada di peringkat ke-65 atau masih dalam kategori kelompok pencapaian medium seperti halnya Indonesia. Posisi Indonesia jauh lebih baik dari Filipina (85), Kamboja (102), India (107), dan Laos (109).
Total nilai EDI itu diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan jender, dan angka bertahan siswa hingga kelas V sekolah dasar (SD).
Penurunan EDI Indonesia yang cukup tinggi tahun ini terjadi terutama pada kategori penilaian angka bertahan siswa hingga kelas V SD. Kategori ini untuk menunjukkan kualitas pendidikan di jenjang pendidikan dasar yang siklusnya dipatok sedikitnya lima tahun.

PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

SILABUS PERKULIAHAN



MATA KULIAH
PENGEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

2 SKS
3 JS



DOSEN : Muhasibi Ichsan, S. Pd, M. Pd.




SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP DOKTOR NUGROHO
MAGETAN JAWA TIMUR
TAHUN 2011
SILABUS MATAKULIAH

I.                   IDENTITAS MATAKULIAH

Matakuliah                                 :  Metode Pengembangan sosial emosional

Kode Matakuliah                       : 
SKS                                             :  2 SKS
Waktu Pertemuan                      :  2x50 menit
Semester                                      : 1 (Satu)
Jenjang                                        : S-1
Program                                      : PGPAUD

II.                Deskripsi mata kuliah     :
                   Pendidikan anak usia dini merupakan lembaga yang memberikan layanan pendidikan kepada anak usia dini pada rentangan 0-8 tahun. Para pendidik harus dapat memberikan layanan secara profesional pada anak didiknya dalam rangka peletakan dasar pengetahuan. Oleh sebab itu pendidik harus membekali diri untuk merancang program secara utuh sesuai dengan perkembangan anak. Pada mata kuliah perkembangan sosial emosional akan diberikan gambaran untuk mengaji dan berlatih merancang serta menerapkan pengembangan sosial emosional anak usia dini dengan berlandaskan pada berbagai teori dan pendekatan.

III.             TUJUAN UMUM PERKULIAHAN
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat;
1.    Menjelaskan batasan tentang pengembangan sosial emosi agama dan moral
2.    Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional.
3.    Menjelaskan pandangan para ahli tentang pengembangan sosial emosional anak.


IV.             POKOK BAHASAN PERKULIAHAN
       1.  Memahami secara singkat batasan pengertian sosial dan emosional
a.  Batasan dan teori pengembangan sosial dan emosional.
b.  Faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional.
       2.  Memahami karakteristik perkembangan sosial           
a. Karakteristik perkembangan sosial emosi agam dan moral anak usia dini.                         b.Keterkaitan sosial dan emosional dengan aktivitas kehidupan anak.
    3.   Memahami berbagai faktor dan kondisi yang mempengaruhi social dan emosional
 anak.
a.       Faktor pendukung perkembangan sosial emosi
b.      Faktor penghambat perkembangan sosial emosi
c.       Kondisi pendukung sosial emosi AUD
d.      Kondisi penghambat sosial emosi AUD
4.         Memahami tentang pentingnya pengembangan sosial emosi pada anak usia dini.
a.         Pentingnya perkembangan sosial emosi agama dan moral
b.         Kaitan dengan konsep kecerdasan
c.         Peran dari pematangan dan belajar

5.         Memahami tentang prinsip pengembangan sosial emosi pada anak usia dini
a.         Pendekatan DAP pada AUD
b.         Pendekatan menyeluruh pada AUD
6.         Memahami cara terpadu pengembangan sosial emosi pada anak usia dini.
a.       Pendekatan terpadu untuk pengembangan sosial emosi
b.      Kegiatan rutin terprogram, spontan dan keteladanan untuk pengembangan sosial emosi
7.         Memahami strategi pengembangan sosial emosional pada anak usia dini.
a.    Sasaran pengembangan sosial emosi
b.    Metode yang digunakan pada pengembangan sosial emosi

8.         Memahami permasalahan sosial emosional pada anak usia dini.
a.    Permasalahan sosial emosi
b.    Faktor penyebab munculnya masalah sosial emosi
c.    Penanganan masalah sosial emosi
9.         Menjelaskan pelibatan orang tua dalam pengembangan sosial emosi anak usi dini.
a.     Keuntungan pelibatan orang tua dalam pengembangan sosial emosi AUD
b.    Pengorgansasian pelibatan orang tua dan sekolah
V.                METODEVPERKULIAHAN
Metode/Strategi Pembelajaran: Ceramah, Diskusi dan tanya jawab.
VI.             MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Whiteboard
2.      Laptop dan LCD
VII.               EVALUASI
1.      Akumulasi dan proporsi kehadiran
2.      makalah
3.      laporan kajian buku
4.      diskusi/seminar
5.      ujian tengah semester dan ujian akhir semester
VIII.       BUKU SUMBER
Bahan/Sumber Belajar : Hurlock.E.B, Perkembangan Anak jilid 1, Erlangga, 2004, Ali Nugraha &Yeni R. Metode pengembangan sosial emosi. Universitas Terbuka, 2004, Otib Satibi H. Metode Pengembangn moral dan nilai-nilai agam. Universitas Terbuka, 2004, DepDikNas. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Pembiasaan Di Taman Kanak-kanak. 2007